Featured Posts

Halaman

Minggu, 04 Maret 2018

MULTIPLE INTELLIGENCES / KECERDASAN GANDA

Dipetik dari Buku Jalan Pintas Menjadi 7 kali Lebih Cerdas (Laurel Schmit)
Gambar diambil dari : https://www.slideshare.net/dewi4setyowulan/mengembangkan-kecerdasan-ganda-multiple-intelligence

"PENYADARAN KRITIS"  satu hal yang harus kita sadari bahwa segala sesuatu yang diamanahkan Tuhan sang Pencipta kepada kita adalah yang TERBAIK. Anak adalah titipan dengan segala kelebihan dan kekurangan, setiap kekurangan dalam satu bidang pasti ada kelebihan di bidang yang lain demikian sebaliknya. 

Anak adalah Investasi masa depan, biarkan mereka berkembang sesuai dengan bakat dan keinginanya, buatlah senyum ceria dalam setiap langkah hidupnya dalam menapaki perkembangan usianya, jangan bebani hidupnya dengan ambisi-ambisi dan keinginan kita biarkan mreka menjalani takdirnya, jadikan anak - anak kita nyaman dalam menjalani perjalan usianya , menikmati masa balitanya, menikmati sekolahnya dan lain-lainnya.

Tugas kita memberikan jalan, memberikan bekal, mengawasinya layaknya wasit dalam sepak bola, kesuksesan mereka bukan terletak pada dimana sekolah mereka, rangking berapa, keturunan siapa, kaya atau miskin tapi terletak pada Mental mereka (kekuatan mental mereka dalam menghadapi dinamika hidup, lapang dalam menghadapi kekalahan dan kemenangan siap menang dan siap kalah / mental juara). 

Keberhasilan mereka terletak pada Doa- doa yang kita panjatkan, pada kebaikan-kebaikan yang kita tebar disekeliling kita, Sedekah kita, kasih sayang kita yang kita berikan tiap hari  "ingat memori anak akan merekam moment - moment yang mereka alami dengan sangat kuat , kebahagiaan , kedamaian , kenyamanan dalam kehidupannnya akan berpengaruh kuat pada keberhasilan dan kesuksesan mereka"

ORANG CERDAS ADALAH ORANG YANG SADAR AKAN DIRINYA DAN BANGGA MENJADI DIRINYA SENDIRI, TAK MUDAH MENYERAH, LAPANG DAN PANDAI BERSYUKUR TERHADAP SEGALA PENCAPAIAN , EMPATY DAN PEDULI, MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI SANDARAN.

 


APA SAJA KECERDASAN GANDA ITU?

Sekolah dimana anaknya ? Rangking berapa dikelasnya ? Itulah pertanyaan umum yang sering kita dengar  jika orang tua siswa saling bertemu, entah sengaja atau tidak ,sadar atau tidak sadar hal tersebut menggambarkan bahwa pemahaman tentang  kecerdasan anak hanya diukur dari peringkat nilai akademik di sekolah, sebuah kebanggaan dari orang tua apabila anaknya mendapat peringkat rangking satu dikelasnya. Membuat jadwal ketat untuk aktivitas harian anak seperti harus banyak membaca, les privat mendatangkan guru ke rumah,mengurangi bermain, masuk club olahraga dll adalah bebrapa upaya yang dilakukan orang tua untuk mendukung anaknya agar berprestasi dan mendapatkan rangking  teratas di sekolahnya. 

Terkadang yang tidak  disadari adalah antara keinginan orang tua dan kemampuan anak atau keinginan anak , sebagian orang tua siswa mencetak anaknya sesuai dengan keinginannya tanpa memikirkan kemampuan dan bakatnya. Akhirnya sebagian anak menjadi berprestasi dalam tekanan ataupun melakukan sesuatu yang bukan keinginannya. 

Apakah kecerdasan hanya berarti cerdas di sekolah? Tentu saja tidak. Berdasarkan pengalaman dan berbagai informasi baik melalui media cetak maupun media elektronik banyak hal yang menjadikan seseorang itu cerdas selain kecerdasan di ruang kelas. Dalam kehidupan nyata banyak kita jumpai banyak orang berhasil mencapai puncak karirnya, berhasil dalam bisnisnya padahal semasa menempuh pendidikan disekolah atau kuliah adalah anak yang biasa-biasa saja di kelasnya bahkan tak pernah diperhitungkan dianggappun tidak!.

Sebagai contoh seorang yang membangun bisnis dari jualan keliling dari rumah kerumah sekarang sudah mampu mempunyai otlet dan toko dimana-mana, seorang montir yang dapat mendiagnosis kerusakan mesin mobil dalam waktu singkat, seorang terapis yang berhasil menyelamatkan satu keluarga dari kehancuran, seorang motivator yang mampu membangkitkan semangat seseorang dari keputus  asaaan, mereka adalah orang –orang yang cemerlang apapun prestasi sekolah mereka.

Buku-buku sejarah dipenuhi oleh nama-nama terkenal yang tidak pernah berprestasi disekolah. Ilmuwan dan matematikawan Isaac Newton, pengarang  Leo Tolstoy, dan Perdana Menteri inggris Winston Churchill, pernah gagal disekolah mereka. Sang pencipta Thomas Alfa Edison bahkan pernah dikeluarkan dari kelas oleh gurunya karena dianggap terlalu bodoh untuk bisa mempelajari apapun. Albert Enstein baru bisa membaca saat umur tujuh tahun – saya yakin anda akan menemukan dia dikelompokkan dengan anak berprestasi rendah disekolah. Namun kenyataannya orang-orang tersebut kemudian mampu memberikan kontribusi yang sangat pentingndalam dunia ilmu pengetahuan, politik, sastra dan lai sebagainya, walaupun prestasi mereka di kelas buruk.

Karenanya dengan berbagai fakta di sekeliling kita maka harus kita akui  dan tidak perlu terkejut  ternyata ada berbagai jenis kecerdasan yang dipakai seseorang untuk mencapai kesuksesan. Itulah yang diutarakan oleh Howard Gardner melalui teorinya, Kecerdasan Majemuk. Kecerdasan tidak saja berupa IQ yang kita kenal selama ini, kecrdasan merupakan kumpulan kepingan kemampuan yang ada diberagam bagian otak. Semua kepingan ini saling berhubungan, tetpi juga bekerja sendiri-sendiri. Dan yang terpenting mereka tidak statis atau ditentukan saat lahir. Seperti otot, kecerdasan dapat berkembang sepanjang hidup asal terus dibina dan ditingkatkan, artinya dalam lingkungan yang tepat , orang bisa menjadi semakin cerdas.

Gardner percaya bahwa dalam diri manusia, sedikitnya ada Delapan potensi kecerdasan utama atau tujuh cara manusia mengetahui sesuatu. Delapan jenis kecerdasan ini adalah
1.       Kecerdasan dalam bidang bahasa/linguistik
2.       Kecerdasan visual/spasial
3.       Kecerdasan Musik
4.       Kecerdasan Kinestetis
5.       Kecerdasan Kogis/matematis
6.       Kecerdasan Interpersonal
7.       Kecerdasan Intrapersonal
8.       Kecerdasan Naturalis

Atau secara sederhana dpat dikatakan bahwa ada orang yang cerdas menggunakan kata-kata, cerdas secara visual, cerdas dibidang musik, cerdas dalam mengolah tubuh, cerdas dalam berpikir, cerdas dalam membina hubungan dengan orang lain, cerdas terhadap dirinya sendiri, Gardner menambahkan lagi kecerdasan yang kedelapan yaitu kecerdasan Naturalis. Mari kita uraikan bagaimana kecerdasan tersebut tampak dalam diri anak-anak.



1.   KECERDASAN VISUAL / SPASIAL

Orang yang memiliki tingkat kecerdasan visual/spasial tinggi memiliki  “mata super”. Mereka biasanya memiliki daya pengamatan yang tinggi dan kemampuan untuk berpikir dalam bentuk gambar. Mereka mampu menciptakan mahakarya atau memecahkan permasalahan rumit di bidang fisika, kadang-kadang tanpa perlu susah payah. Juara catur dunia Boris spassky, ahli teka-teki silang Will short, sutradara film Walt Disney, paraseniman pemahat seperti Alexander Calder, Louise Nevelson, dan Faith Ringgold, sang Arsitek I.M. Pei, semuanya merupakan maha bintang dalam dunia visual/spasial.

Anak-anak yang masuk dalam kelompok ini biasanya senang bermain dengan balok kayu, membuat bangunan dari  Lego atau mainan konstruksi yang lain, membuat benteng dari ranting pohon atau kardus, mnciptakan bentuk dengan menggunakan cat, tanah liat, atau program komputer. Mereka suka merancng poster, merangkai bunga, dan menata perabot rumah tangga. Anak dengan kecerdasan visual dapat dengan mudah menemukan wajah seseorang di antara kerumunan orang banyak. Mereka ahli membuat teka-teki silang dan senang menggantung gambar pada dinding.

Apabila dewasa, mereka akan bahagia apabila menjadi arsitek, seniman, pendesain mobil, ahli animasi, set dsigner, insinyur, arsitek pertamanan, skywriter (menulis di udara, dengan menyemburkan uap berwarna dari pesawat terbang), perancang grafis komputer, tukang ledeng, penyelia lalu lintas udara, kartunis, perancang interior, kurator musium, atau ahli fotografi.












































0 komentar:

Posting Komentar