Sebaliknya jika seseorang hanya berpikir kognitf terbelenggu pada dogma-dogma berpikir, tidak adanya harmoni hanya otak kiri yang lebih dominan :
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Kamis, 22 Februari 2018
BERPIKIR SEIMBANG
Berpikir seimbang ialah upaya
memanusiakan manusia, banyak diantara kita yang menyombongkan diri karena mampu
menguasai teknologi seperti menerbangkan pesawat kebulan , membanggakan diri
karena mampu mengunjungi tempat-tempat tertentu di dunia dan bahkan terkadang
banyak diantra kita memakai simbol-simbol tertentu untuk menutupi kekuranggan
diri yang nyatanya belum sempurna, kita tidak sadar kebanggaan yang kita
sombongkan itu merupakan sebagian kecil dari berpikir, hanya sepersekian dari
bongkahan otak yang berkapasitas kurang lebih 30 milliar sel dan neuron.
Saat ini kita hanya mampu memakai
sekitar 1 % dari seluruh kapasitas otak, itupun hanya bagian – bagian yang
berkarekter kognitif. Meskipun
sepenuhnya bukan kesalahan kita, akibatnya tetap harus kita tanggung. Seluruh
kehidupan kita sangat terpengaruh dan terkondisikan oleh hal itu, kualitas dan
kuantitas kehidupan menjadi tidak optimal, tidak maksimal , tidak utuh sehingga
sangat berpengaruh pada kondisi fisik dan psikologis seseorang.
Faktor pendidikan, politik ,
kondisi sosial dan norma (doktrin-doktrin tertentu yang mengakibatkan seseorang
tidak mampu berpikir kreatif dan imajinatif, pemahaman tekstual dan kaku
terhadap aturan-aturan keagamaan) sangat berpengaruh pada pola pikir kognitif
bangsa indonesia sat ini. Buaian belenggu penjajah selama 350 tahun ditambah
dominasi penguasa serta sistem yang dijalankan pada masa orde lama membuat
masyarakat kita hidup dalam karakter kognitif yang selalu menunggu dawuh.
Menunggu dawuh merupakan gambaran khas manusia yang semata-mata berkarakter
kognitif (mekanis,sistematis dan tidak kreatif). Manusia yang hidup dibawah
dominasi otak kiri ini adalah manusia yang sepenuhnya bergantung pada perintah
dari atas.
Meskipun demikian, bukan berarti
karekter kognitif adalah sesuatu yang jelek, karakter kognitif tetap merupakan
karakter penting yang juga dianugerahkan oleh Sang Pencipta sebagai genuine parts, karakter-karakter yang
tergabung dalam kelompok kognitif seperti : rasionalis, logis, matematis, dan
analitis, juga dibutuhkan dalam kapasitas yang cukup untuk menjalani kehidupan
yang berkualitas. Tanpa karakter kognitif ini, kehidupan juga tidak akan
mencapai tahapan yang optimal. Manusia pun akan menjadi tidak seimbang.
Karakter kognitif sebetulnya akan
berguna bagi kehidupan apabila didampingi kemampuan karakter yang ada dibagian
otak kanan, yaitu efektif. Karakter ini sebenarnya juga tersedia sebagai
genuine part tubuh kita. Dengan aktifnya
kedua kelompok karakter tersebut dalam kapasitas yang penuh dan seimbang,
kehidupan akan terselenggara dengan baik dan berkualitas.
Keseimbangan otak kiri dan kanan akan menciptakan
harmoni berpikir seseorang menjadi lebih baik dan berkualitas, paling tidak
akan terlihat eksistensi kehidupan yang ditandai dengan :
-
Berpikir terbuka dan siap menerima hl-hal yang
baru tanpa prasangka.
-
Berorientasi tidak hanya pada suatu hasil akhir,
tetapi juga proses.
-
Menerima apa yang ada pada pribadinya secara
jujur.
-
Bebas berpikir dan bertindak,memiliki
sepontanitas dan reflek yang baik.
-
Berani mengikuti nalurinya meskipun terasa tidak
umum.
-
Memiliki empati dan simpati pada lingkungannya
dan berani mengungkapkan secara nyata.
-
Mandiri dan mampu menyikapi kehidupan dengan
baik.
- Memiliki pengalaman dan kehidupan spiritual yang
mendalam dan bukan sekedar ketekunan melakukan ritual.
-
Memiliki sifat-sifat yang wajar, bertingkah laku
normal dan baik bagi lingkungannya.
-
Mempunyai kesehatan fisik dan psikis yang baik
dan terjaga dalam batas normal.
- Cerdas dan memiliki keingintahuan yang besar serta
bersedia mempelajari segala sesuatu secara maksimal.
-
Kreatif , setidak-tidaknya mampu
mengapresiasikan kreatifitas.
-
Percaya diri dan tahu menghargai dirinya serta
memiliki motivasi.
Sebaliknya jika seseorang hanya berpikir kognitf terbelenggu pada dogma-dogma berpikir, tidak adanya harmoni hanya otak kiri yang lebih dominan :
-
-
Hanya berpandangan objektif dan tidak berminat
bahkan walau hanya untuk memikirkan alternatif pandangan lainnya.
-
Berpikir dalam pola tetap, mekanis dan terikat
pada dogma tertentu.
-
Tidak menghargai nalurinya sendiri karena itu
diangapnya tidak masuk akal.
-
Memiliki empati yang minim dan mengungkapkannya
secara sembunyi, karena empati dianggapnya sebagai sesuatu kelemahan yang tidak
pantas diungkapkan.
-
Memiliki ketergantungan pada sesuatu atau
seseorang, tidak berani sepenuhnya mandiri ( ini termasuk ketergantungan pada lembaga)
-
Tidak pernah menglami kehidupan spiritual hingga
ke tingkat puncak, kehidupan spiritual hanya sebatas ritual dan melaksanakan
aturan-aturan yang bersifat dogmatis.
-
Sepenuhnya berpikir dalam pola rasional, logis
dan matematis.
-
Kesehatan fisik dan psikis tergantung pada
faktor di luar diri (medis dan obat / bahan kimia).
-
Tidak percaya pada kekuatan sendiri dan selalu
meragukan kemampuan yang muncul secara sepontan dari dalam diri.
-
Kepercayaannya kepada Tuhan tidak sepenuhnya dan
hanya terbatas pada hal-hal yang dianut oleh norma masyarakat, itupun belum
sepenuhnya tuntas.
-
Memandang agama sebagai suatu status kehidupan
sosial yag memang harus disandang demi kehidupan itu sendiri.
-
Sangat tergantung pada hal-hal yang bersifat
material.
Rabu, 21 Februari 2018
Senin, 19 Februari 2018
Gerak Langkah Mentari Sempoa Wonogiri
Gerak langkah Sang-MENTARI
Langkah kaki-kaki kecil menuju perubahan mewujudkan impian....
Sejak bergabung dengan Yayasan
Pembinaan Insan Mandiri (YAPIM) / IPKKI Surakarta, semakin membuka wawasan saya bahwa pembinaan sumber daya
manusia sangatlah penting dalam menghadapi tantangan hidup dan dunia kerja
dimasa yang akan datang, pada waktu itu di Wonogiri pembinaan dan pelatihan sumberdaya manusia
masih jarang diadakan padahal potensi daerah sangatlah baik jika digali baik
manusianya maupun daerahnya, angka urbanisasi sangat tinggi karena dipandang
lebih menjanjikan dan lebih cepat dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Berawal dari kemandirian dan keberanian
berwirausaha sejak duduk dibangku kuliah di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
dan kebetulan saat mengajukan Skripsi saya memilih Tema Peningkatan Ekonomi
Keluarga dalam Sektor Informal , Studi kasus Penjual Jamu Gendong, dari sinilah
sya banyak menemukan fakta dan realita kehidupan yang ada dimasyarakat yang
mana bila potensi yang ada pada diri mereka mendapat sedikit sentuhan oleh
pemerintah maupun swasta akan merubah pola pikir dan kehidupan ke arah yang
jauh lebih baik.
Darah yang mengalir dari Orang
tua (KH.Muchtar Muhammady – Kartini ) yang nota bene sang ayah adalah seseorang yang
dengan segala kemampuan baik
pikiran , waktu dan tenaga dicurahkan untuk
memberdayakan masyarakat, keteladan ayah dan ibu yang membuat kepekaan sosial
ini muncul dalam setiap langkah kehidupan yang saya jalani sampai saat ini ,
hal inilah yang mendorong saya membuat langkah kecil mengamalkan sedikit ilmu
dan pengalaman yang diperoleh dengan mengawalinya mengadakan Pelatihan bekerjasama dengan Disnaker dan IPKKI dalam Program P3T (Program Penanggulangan
Pengangguran Pekerja Terampil) pada
tanggal 1 – 10 September 1998 yang
dikutioleh 20 orang peserta.
Ibarat pepatah sekali merengkuh
dayung dua tiga pulau terlampaui , niat awal hanya melatih anak sendiri yang
masih duduk di kelas TK belajar membaca menulis huruf dan angka agar ketika masuk
Sekolah Dasar sudah bisa lancar membaca dan menulis , ternyata ini menjadi
masalah sebagian besar yang dihadapi oleh orang tua yang punya anak di bangku
TK , belum bisa baca dan menulis atau kurang lancar baca maupun menulis , akhirnya saya tawarkan
kepada ibu-ibu dan gayungpun bersambut , mulailah kegiatan belajar saya mulai
dari kelompok kecil 4 orang anak yang mana pembeajran ini saya laksanakan di
rumah , kian hari kegiatan belajar ini
disambut baik oleh masyarakat hingga kewalahan dan akhirnya harus cari asisten
, nama bimbingan ini dikenal dengan BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS HURUF DAN
ANGKA.
Taman Pendidikan Al-Quran semakin melengkapi kegiatan di kelompok
belajar kami dengan memberdayakan dua Orang Guru Mengaji, Iqro’ menjadi metode
yang digunakan dalam pembelajaran Baca
Tulis Al-Quran.
Setelah Lulus Kursus SEMPOA
Anak Cerdas Indonesia Cabang Surakarta di bawah asuhan Kak Leny Pada Tahun
2001, mulailah Sempoa Mental Aritmatika saya kenalkan kepada masyarakat dengan
membuka Bimbingan Belajar Sempoa. Muncullah nama MENTARI yang menjadi singkatan
dari Mental Aritmatika Wonogiri, nama ini menjadi inspirasi terbentuknya nama Kegiatan
Belajar di tempat kami maka pada
bulan Maret tahun 2001 “Kelompok Belajar Mentari” Berdiri.
Mengakomodir permintaan orang tua wali siswa agar Mentari melengkapi
bimbelnya dengan Privat 5 Bidang Studi
dari kelas satu sampai kelas enam , kelas inipun dibuka bekerjasama dengan guru sekolah dasar yang
berpengalaman.
Anak Usia Dini sangat menyukai
warna dan bentuk , nak-anak
mengekspresikan imajinasinya dengan coretan dan gambar untuk menyalurkan
bakat minat anak-anak kelas Menggambar
dan Mewarnai dibuka
Bimbingan Bahasa Ingris kami buka
karena materi bahasa inggris sudah mulai masuk dikurikulum SD di asuh oleh Guru
Bahasa Inggris yang mengampu pelajaran bahas inggris di sekolah.
Pada tahun 2001 & 2003 Mentari Bekerjasama dengan Badko dan AMM Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Guru-Guru TPQ Sekabupaten Wonogiri untuk meningkatkan kompeten mereka dalam bidang Bca Tulis Al-Quran.
Mentari mengikutkan Putra putrinya mengikuti ajang Lomba Sempoa Nasional di Jakarta Tahun 2001 dan Tahun 2002 yang diselenggrkan oleh ACI (Anak Cerdas Indonesia) di Gedung Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah.
Dimasa Bupati Bp Begug Purnomosidi pada tahun 2003 kami menggelar Gebyar Mentri Ceria 2003 dengan mengadakan Aneka lomba untuk anak TK dan SD yang kami laksanakan di pendopo Kabupaten Wonogiri , dengan menyelenggarakan berbagai lomba antara lain:
1. Berhitung
Cepat dengan Sempoa
2. Mewarnai
dan Menggambar
3. English
Competion
4. Dll
Pada tahun 2005 bekerjasama
dengan Yayasa IPKKI MenTari mengadakan Pelatihan Pembuatan Abon Sapi di desa
Pucanganom Giritontro
Pada tahun 2005 kembali menggelar Aneka Lomba
bekerja sama dengan Dinas Pendidikan – Yasuka Motor – Young Motor Yamaha di
pendopoKabupaten Wonogiri
Bekerjsama dengan Ditjen PLSP
Depdiknas RI mengadakan Pelatihan Kewiraushaan dengan tema PERAN PEREMPUAN
DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA MEMBUAT ANEKA
OLAHAN KEDELAI , kegiatan ini diikuti 40 orang peserta Dilaksanakan pada tahun
2006 di LPK MENTARI.
Lomba berhitung cepat yang
diadakan oleh ACI Solo di Hotel Sahid Kusuma
menghantarkan Mentari Sempoa
Wonogiri menjadi Juara Umum,keberhasilan ini membuat nama Mentari Sempoa
Wonogiri semakin dikenal, hal inilah yang mendorong saya untuk lebih
mengenalkan Sempoa pada anak-anak khususnya di Wonogiri.
Saya percaya bahwa ilmu sempoa yang lahir dari hasil Cipta
Rasa kan Karsa orang –orang terdahulu selalu abadi dan manfaatnya akan selalu
dirasakan manusia walaupu jaman selalu berubah. Teknologi Komputer semakin maju
dan menjadi bagian yang tidak lepas dari kehidupan anak-anak sekolah saat ini
namun teknologi inipun ternyata tidak mampu mengalahkan kemampun Otak Manusia,
terbukti bahwa jika jika Harmoni otak jadi seimbang akan membangkitkan potensi
yang luar biasa pada diri setiap anak yang melebihi kemampuan Komputer.
Maka benarlah bahwa Manusia
adalah Makhluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan di Muka Bumi , Otak dengan Akal dan pikiran yang
disisipkan didalamnya adalah kekuatan
besar yang akan membuat perubahan besar di muka bumi jika di maksimalkan.
SEMPAO adalah salah satu Tehnik untuk membuka dan membangkitkan kemampaun Luar
Biasa pada Otak Manusia.
Kebiasaan masyarakat
Indonesaia dalam memilih dan menggunakan
produk barang maupun jasa hanya berdasar Tend pasar membuat Sempoa mengalami
pasang surut, diawal boomingnya sempao pada tahun 2000an hampir di setiap kota
besar ada pendidikan Sempoa namun karena dinamika politik di Indonesai yang
masuk ke semua lini termasuk dunia pendidikan dan tidak diakomodirnya sempao
menjadi pelajaran wajib di sekolah atau setidaknya masuk dalam kurikulum sekolah,
menjadikan Ilmu Sempoa mengalami kelesuan dan kurang peminat , hanya mereka
yang betul-betul belajar dan mendalami
ilmu Sempoa yang bisa melihat potensi Besar ini (Potensi Sempao akan saya kupas dalam artikes khusus)
Tiada hari tanpa Sempoa , mulai
jam 14:00 sampai jam 17:00 setiap hari senin sampai Jumat saya mengajarkan ilmu
Sempoa pada anak didik saya , melihat besarnya manfaat dari ilmu Sempoa
terhadap perkembangan kecerdasan dan prilaku anak , saya mencoba
memasayarakatkan sempoa dengan menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah dan
sejak tahun 2005 saya mengawali bergerilya membuat kelas Sempao di sekolah di
Wonogiri antara lain:
1. MIN
Wonogiri
2. SDN
VII Wonogiri
3. SD
Islam Terpadu Al-Huda
4. SD
Negeri I Wonogiri
5. SD
Muhammadiyah Wonogiri
6. dll
Bukan tanpa kendala dan rintangan
dalam pembelajaran sempoa di sekolah karena tentunya cara pembelajaran sempoa privat dirumah berbeda jika dilakukan disekolah dan ini adalah
tantangan bagi saya, ditolak dan diremehkan adalah hal biasa yang saya temui
dalam menjalin kerjasama dengan sekolah namun “Jangan Menyerah kata Giring
NIDJI”
Evaluasi dan Inovasi selalu saya
lakukan dalam mengelola Pendidikan Sempao di Mentari Wonogiri , mengamati dan
mencermati perilaku ,perubahan dan perkembangan anak sejak awal berdirinya Sempoa Mentari
sampai sekarang menjadi hal penting dalam penerapan pembelajaran Sempoa, anak
jaman tahun 2000an sangat jauh berbeda
dengan anak yang lahir diatas tahun 2010 perbedaan mereka dipengaruhi oleh
situasi lingkungan dan perkembangan kemajuan teknologi informasi, dll.
Bergerak, mengacak, melangkah,serentak,
silih berganti, naik-turun, kiri –
kanan, mengosongkan adalah falsafah sempoa , yang selalu mengingatkan saya
bahwa lahkah tidak boleh berhenti.......