This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Sabtu, 30 Juni 2018
Rabu, 07 Maret 2018
Minggu, 04 Maret 2018
SDN 2 BATURETNO - MITRA MENTARI SEMPOA WONOGIRI
Terletak di Wonogiri bagian selatan kota kecamatan yyang selalu hidup dengan geliat roda perekonomian selama 24 jam. kota yang strategis dan berada dijalur perdagangan jalur Solo Pacitan, Wonosari Gunung Kidul Jogjakarta
SDN 2 BATURETNO adalah sekolah dasar negeri yang mempunyai segudang prestasi gemilang baik akademik maupun prestasi dibidang yang lain (Olahrga , Seni , Agama , dll) Sdn 2 Baturetno mendorong siswa siswanya maju dalam berbagai bidang maka tak heran jika di SDN 2 Baturetno banyak dijumpai aneka macam kegiatan ektrakurikuler seperti : Komputer, Bahasa Inggris, Olahraga, Kesenian, Pramuka, Dokter Kecil, Sempoa, dll.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan banyak orang tua menyekolahkan anaknya di SDN 2 Baturetno, sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang berpengalaman dengan semangat perubahan yang dinamis mampu membaca perubahan dan perkembangan jaman, berpikiran maju dan menampung semua aspirasi. Beliau dibantu oleh para jajaran guru yang berkompeten dibidangya masing-masing yang mampu menghantarkan anak didiknya menjadi berprestasi gemilang.
Ratusan Piala di ruang guru |
MULTIPLE INTELLIGENCES / KECERDASAN GANDA
Dipetik dari Buku Jalan Pintas Menjadi 7 kali Lebih Cerdas (Laurel Schmit)
Gambar diambil dari : https://www.slideshare.net/dewi4setyowulan/mengembangkan-kecerdasan-ganda-multiple-intelligence
Gambar diambil dari : https://www.slideshare.net/dewi4setyowulan/mengembangkan-kecerdasan-ganda-multiple-intelligence
"PENYADARAN KRITIS" satu hal yang harus kita sadari bahwa segala sesuatu yang diamanahkan Tuhan sang Pencipta kepada kita adalah yang TERBAIK. Anak adalah titipan dengan segala kelebihan dan kekurangan, setiap kekurangan dalam satu bidang pasti ada kelebihan di bidang yang lain demikian sebaliknya.
Anak adalah Investasi masa depan, biarkan mereka berkembang sesuai dengan bakat dan keinginanya, buatlah senyum ceria dalam setiap langkah hidupnya dalam menapaki perkembangan usianya, jangan bebani hidupnya dengan ambisi-ambisi dan keinginan kita biarkan mreka menjalani takdirnya, jadikan anak - anak kita nyaman dalam menjalani perjalan usianya , menikmati masa balitanya, menikmati sekolahnya dan lain-lainnya.
Tugas kita memberikan jalan, memberikan bekal, mengawasinya layaknya wasit dalam sepak bola, kesuksesan mereka bukan terletak pada dimana sekolah mereka, rangking berapa, keturunan siapa, kaya atau miskin tapi terletak pada Mental mereka (kekuatan mental mereka dalam menghadapi dinamika hidup, lapang dalam menghadapi kekalahan dan kemenangan siap menang dan siap kalah / mental juara).
Keberhasilan mereka terletak pada Doa- doa yang kita panjatkan, pada kebaikan-kebaikan yang kita tebar disekeliling kita, Sedekah kita, kasih sayang kita yang kita berikan tiap hari "ingat memori anak akan merekam moment - moment yang mereka alami dengan sangat kuat , kebahagiaan , kedamaian , kenyamanan dalam kehidupannnya akan berpengaruh kuat pada keberhasilan dan kesuksesan mereka"
ORANG CERDAS ADALAH ORANG YANG SADAR AKAN DIRINYA DAN BANGGA MENJADI DIRINYA SENDIRI, TAK MUDAH MENYERAH, LAPANG DAN PANDAI BERSYUKUR TERHADAP SEGALA PENCAPAIAN , EMPATY DAN PEDULI, MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI SANDARAN.
APA SAJA KECERDASAN GANDA ITU?
Sekolah dimana anaknya ? Rangking berapa dikelasnya ? Itulah
pertanyaan umum yang sering kita dengar jika
orang tua siswa saling bertemu, entah sengaja atau tidak ,sadar atau tidak
sadar hal tersebut menggambarkan bahwa pemahaman tentang kecerdasan anak hanya diukur dari peringkat
nilai akademik di sekolah, sebuah kebanggaan dari orang tua apabila anaknya
mendapat peringkat rangking satu dikelasnya. Membuat jadwal ketat untuk
aktivitas harian anak seperti harus banyak membaca, les privat mendatangkan
guru ke rumah,mengurangi bermain, masuk club olahraga dll adalah bebrapa upaya yang
dilakukan orang tua untuk mendukung anaknya agar berprestasi dan mendapatkan
rangking teratas di sekolahnya.
Terkadang yang tidak disadari adalah antara keinginan orang tua
dan kemampuan anak atau keinginan anak , sebagian orang tua siswa mencetak
anaknya sesuai dengan keinginannya tanpa memikirkan kemampuan dan bakatnya.
Akhirnya sebagian anak menjadi berprestasi dalam tekanan ataupun melakukan
sesuatu yang bukan keinginannya.
Apakah kecerdasan hanya berarti
cerdas di sekolah? Tentu saja tidak. Berdasarkan pengalaman dan berbagai
informasi baik melalui media cetak maupun media elektronik banyak hal yang
menjadikan seseorang itu cerdas selain kecerdasan di ruang kelas. Dalam
kehidupan nyata banyak kita jumpai banyak orang berhasil mencapai puncak
karirnya, berhasil dalam bisnisnya padahal semasa menempuh pendidikan disekolah
atau kuliah adalah anak yang biasa-biasa saja di kelasnya bahkan tak pernah diperhitungkan
dianggappun tidak!.
Sebagai contoh seorang yang
membangun bisnis dari jualan keliling dari rumah kerumah sekarang sudah mampu
mempunyai otlet dan toko dimana-mana, seorang montir yang dapat mendiagnosis
kerusakan mesin mobil dalam waktu singkat, seorang terapis yang berhasil
menyelamatkan satu keluarga dari kehancuran, seorang motivator yang mampu
membangkitkan semangat seseorang dari keputus
asaaan, mereka adalah orang –orang yang cemerlang apapun prestasi
sekolah mereka.
Buku-buku sejarah dipenuhi oleh
nama-nama terkenal yang tidak pernah berprestasi disekolah. Ilmuwan dan
matematikawan Isaac Newton, pengarang
Leo Tolstoy, dan Perdana Menteri inggris Winston Churchill, pernah gagal
disekolah mereka. Sang pencipta Thomas Alfa Edison bahkan pernah dikeluarkan
dari kelas oleh gurunya karena dianggap terlalu bodoh untuk bisa mempelajari
apapun. Albert Enstein baru bisa membaca saat umur tujuh tahun – saya yakin
anda akan menemukan dia dikelompokkan dengan anak berprestasi rendah disekolah.
Namun kenyataannya orang-orang tersebut kemudian mampu memberikan kontribusi
yang sangat pentingndalam dunia ilmu pengetahuan, politik, sastra dan lai
sebagainya, walaupun prestasi mereka di kelas buruk.
Karenanya dengan berbagai fakta
di sekeliling kita maka harus kita akui
dan tidak perlu terkejut ternyata
ada berbagai jenis kecerdasan yang dipakai seseorang untuk mencapai kesuksesan.
Itulah yang diutarakan oleh Howard Gardner melalui teorinya, Kecerdasan
Majemuk. Kecerdasan tidak saja berupa IQ yang kita kenal selama ini, kecrdasan
merupakan kumpulan kepingan kemampuan yang ada diberagam bagian otak. Semua
kepingan ini saling berhubungan, tetpi juga bekerja sendiri-sendiri. Dan yang
terpenting mereka tidak statis atau ditentukan saat lahir. Seperti otot,
kecerdasan dapat berkembang sepanjang hidup asal terus dibina dan ditingkatkan,
artinya dalam lingkungan yang tepat , orang bisa menjadi semakin cerdas.
Gardner percaya bahwa dalam diri
manusia, sedikitnya ada Delapan potensi kecerdasan utama atau tujuh cara
manusia mengetahui sesuatu. Delapan jenis kecerdasan ini adalah
1.
Kecerdasan dalam bidang bahasa/linguistik
2.
Kecerdasan visual/spasial
3.
Kecerdasan Musik
4.
Kecerdasan Kinestetis
5.
Kecerdasan Kogis/matematis
6.
Kecerdasan Interpersonal
7.
Kecerdasan Intrapersonal
8.
Kecerdasan Naturalis
Atau secara sederhana dpat
dikatakan bahwa ada orang yang cerdas menggunakan kata-kata, cerdas secara
visual, cerdas dibidang musik, cerdas dalam mengolah tubuh, cerdas dalam
berpikir, cerdas dalam membina hubungan dengan orang lain, cerdas terhadap
dirinya sendiri, Gardner menambahkan lagi kecerdasan yang kedelapan yaitu
kecerdasan Naturalis. Mari kita uraikan bagaimana kecerdasan tersebut tampak
dalam diri anak-anak.
1.
KECERDASAN VISUAL /
SPASIAL
Orang yang memiliki tingkat
kecerdasan visual/spasial tinggi memiliki
“mata super”. Mereka biasanya
memiliki daya pengamatan yang tinggi dan kemampuan untuk berpikir dalam bentuk
gambar. Mereka mampu menciptakan mahakarya atau memecahkan permasalahan rumit
di bidang fisika, kadang-kadang tanpa perlu susah payah. Juara catur dunia
Boris spassky, ahli teka-teki silang Will short, sutradara film Walt Disney,
paraseniman pemahat seperti Alexander Calder, Louise Nevelson, dan Faith
Ringgold, sang Arsitek I.M. Pei, semuanya merupakan maha bintang dalam dunia
visual/spasial.
Anak-anak yang masuk dalam
kelompok ini biasanya senang bermain dengan balok kayu, membuat bangunan
dari Lego atau mainan konstruksi yang lain,
membuat benteng dari ranting pohon atau kardus, mnciptakan bentuk dengan
menggunakan cat, tanah liat, atau program komputer. Mereka suka merancng
poster, merangkai bunga, dan menata perabot rumah tangga. Anak dengan
kecerdasan visual dapat dengan mudah menemukan wajah seseorang di antara
kerumunan orang banyak. Mereka ahli membuat teka-teki silang dan senang
menggantung gambar pada dinding.
Apabila dewasa, mereka akan
bahagia apabila menjadi arsitek, seniman, pendesain mobil, ahli animasi, set
dsigner, insinyur, arsitek pertamanan, skywriter (menulis di udara, dengan
menyemburkan uap berwarna dari pesawat terbang), perancang grafis komputer,
tukang ledeng, penyelia lalu lintas udara, kartunis, perancang interior,
kurator musium, atau ahli fotografi.
Kamis, 22 Februari 2018
BERPIKIR SEIMBANG
Berpikir seimbang ialah upaya
memanusiakan manusia, banyak diantara kita yang menyombongkan diri karena mampu
menguasai teknologi seperti menerbangkan pesawat kebulan , membanggakan diri
karena mampu mengunjungi tempat-tempat tertentu di dunia dan bahkan terkadang
banyak diantra kita memakai simbol-simbol tertentu untuk menutupi kekuranggan
diri yang nyatanya belum sempurna, kita tidak sadar kebanggaan yang kita
sombongkan itu merupakan sebagian kecil dari berpikir, hanya sepersekian dari
bongkahan otak yang berkapasitas kurang lebih 30 milliar sel dan neuron.
Saat ini kita hanya mampu memakai
sekitar 1 % dari seluruh kapasitas otak, itupun hanya bagian – bagian yang
berkarekter kognitif. Meskipun
sepenuhnya bukan kesalahan kita, akibatnya tetap harus kita tanggung. Seluruh
kehidupan kita sangat terpengaruh dan terkondisikan oleh hal itu, kualitas dan
kuantitas kehidupan menjadi tidak optimal, tidak maksimal , tidak utuh sehingga
sangat berpengaruh pada kondisi fisik dan psikologis seseorang.
Faktor pendidikan, politik ,
kondisi sosial dan norma (doktrin-doktrin tertentu yang mengakibatkan seseorang
tidak mampu berpikir kreatif dan imajinatif, pemahaman tekstual dan kaku
terhadap aturan-aturan keagamaan) sangat berpengaruh pada pola pikir kognitif
bangsa indonesia sat ini. Buaian belenggu penjajah selama 350 tahun ditambah
dominasi penguasa serta sistem yang dijalankan pada masa orde lama membuat
masyarakat kita hidup dalam karakter kognitif yang selalu menunggu dawuh.
Menunggu dawuh merupakan gambaran khas manusia yang semata-mata berkarakter
kognitif (mekanis,sistematis dan tidak kreatif). Manusia yang hidup dibawah
dominasi otak kiri ini adalah manusia yang sepenuhnya bergantung pada perintah
dari atas.
Meskipun demikian, bukan berarti
karekter kognitif adalah sesuatu yang jelek, karakter kognitif tetap merupakan
karakter penting yang juga dianugerahkan oleh Sang Pencipta sebagai genuine parts, karakter-karakter yang
tergabung dalam kelompok kognitif seperti : rasionalis, logis, matematis, dan
analitis, juga dibutuhkan dalam kapasitas yang cukup untuk menjalani kehidupan
yang berkualitas. Tanpa karakter kognitif ini, kehidupan juga tidak akan
mencapai tahapan yang optimal. Manusia pun akan menjadi tidak seimbang.
Karakter kognitif sebetulnya akan
berguna bagi kehidupan apabila didampingi kemampuan karakter yang ada dibagian
otak kanan, yaitu efektif. Karakter ini sebenarnya juga tersedia sebagai
genuine part tubuh kita. Dengan aktifnya
kedua kelompok karakter tersebut dalam kapasitas yang penuh dan seimbang,
kehidupan akan terselenggara dengan baik dan berkualitas.
Keseimbangan otak kiri dan kanan akan menciptakan
harmoni berpikir seseorang menjadi lebih baik dan berkualitas, paling tidak
akan terlihat eksistensi kehidupan yang ditandai dengan :
-
Berpikir terbuka dan siap menerima hl-hal yang
baru tanpa prasangka.
-
Berorientasi tidak hanya pada suatu hasil akhir,
tetapi juga proses.
-
Menerima apa yang ada pada pribadinya secara
jujur.
-
Bebas berpikir dan bertindak,memiliki
sepontanitas dan reflek yang baik.
-
Berani mengikuti nalurinya meskipun terasa tidak
umum.
-
Memiliki empati dan simpati pada lingkungannya
dan berani mengungkapkan secara nyata.
-
Mandiri dan mampu menyikapi kehidupan dengan
baik.
- Memiliki pengalaman dan kehidupan spiritual yang
mendalam dan bukan sekedar ketekunan melakukan ritual.
-
Memiliki sifat-sifat yang wajar, bertingkah laku
normal dan baik bagi lingkungannya.
-
Mempunyai kesehatan fisik dan psikis yang baik
dan terjaga dalam batas normal.
- Cerdas dan memiliki keingintahuan yang besar serta
bersedia mempelajari segala sesuatu secara maksimal.
-
Kreatif , setidak-tidaknya mampu
mengapresiasikan kreatifitas.
-
Percaya diri dan tahu menghargai dirinya serta
memiliki motivasi.
Sebaliknya jika seseorang hanya berpikir kognitf terbelenggu pada dogma-dogma berpikir, tidak adanya harmoni hanya otak kiri yang lebih dominan :
-
-
Hanya berpandangan objektif dan tidak berminat
bahkan walau hanya untuk memikirkan alternatif pandangan lainnya.
-
Berpikir dalam pola tetap, mekanis dan terikat
pada dogma tertentu.
-
Tidak menghargai nalurinya sendiri karena itu
diangapnya tidak masuk akal.
-
Memiliki empati yang minim dan mengungkapkannya
secara sembunyi, karena empati dianggapnya sebagai sesuatu kelemahan yang tidak
pantas diungkapkan.
-
Memiliki ketergantungan pada sesuatu atau
seseorang, tidak berani sepenuhnya mandiri ( ini termasuk ketergantungan pada lembaga)
-
Tidak pernah menglami kehidupan spiritual hingga
ke tingkat puncak, kehidupan spiritual hanya sebatas ritual dan melaksanakan
aturan-aturan yang bersifat dogmatis.
-
Sepenuhnya berpikir dalam pola rasional, logis
dan matematis.
-
Kesehatan fisik dan psikis tergantung pada
faktor di luar diri (medis dan obat / bahan kimia).
-
Tidak percaya pada kekuatan sendiri dan selalu
meragukan kemampuan yang muncul secara sepontan dari dalam diri.
-
Kepercayaannya kepada Tuhan tidak sepenuhnya dan
hanya terbatas pada hal-hal yang dianut oleh norma masyarakat, itupun belum
sepenuhnya tuntas.
-
Memandang agama sebagai suatu status kehidupan
sosial yag memang harus disandang demi kehidupan itu sendiri.
-
Sangat tergantung pada hal-hal yang bersifat
material.